Arum Jeram

Sejarah Arum Jeram
 
Pada zaman dahulu, manusia sudah melakukan pengarungan sungai dengan menggunakan batang-batang kayu yang dirangkai menjadi rakit dan digunakan sebagai alat transportasi.
Mayor John Wesley Powell, seorang tentara Amerika yang juga dikenal sebagai bapak Arung Jeram Dunia, memperkenalkan arung jeram pertama kali dengan menyusuri Sungai Colorado sejauh 250 mil yang melintasi gugusan tebing raksasa, yang kemudian diberi nama Grand Canyon.

Colorado
Colorado (Foto: Pixabay)
Saat itu ia menggunakan perahu yang disusun dari kayu. Pada perkembangan selanjutnya di benua Amerika dan Eropa, aktivitas menelusuri sungai tersebut ternyata berkembang menjadi sebuah olahraga highrisk yang cukup populer, dan dikenal dengan sebutan white water rafting.
Seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan ini mulai banyak digemari dan diproduksi perahu khusus untuk arung jeram dengan material yang kuat agar dapat mengangkut orang dan perbekalan yang lebih banyak.
Mulailah bermunculan sarana-sarana baru untuk kegiatan berarung jeram seperti, kayak, canoe, board, dan lain sebagainya.

Arung Jeram
Arung jeram (Foto: Pixabay)
Olahraga arung jeram membawa suatu pengalaman baru dan menguji keberanian diri untuk menghadapi tantangan. Dengan mengarungi sungai, kita dapat melihat sudut lain dari keindahan pemandangan alam.

Sejarah petualangan sungai di Indonesia dimulai sekitar awal tahun 1970-an dengan istilah olahraga arus deras (ORAD). Dipelopori oleh rekan-rekan pecinta alam dari Bandung dan Jakarta, olah raga ini kemudian menjadi salah satu olah raga petualangan yang paling diminati para pecinta alam.

- EPIC Adventure

Namun, seiring dengan perkembangannya beberapa kecelakaan yang merenggut nyawa juga menjadi bagian dari sejarah perkembangan arung jeram Indonesia.

Pada tahun 1994 diadakan Kejuaraan Nasional Arung Jeram di Sungai Ayung, Ubud-Bali. Di kejuaraan ini diterapkan standar penyelenggaran internasional, baik perlengkapan, materi lomba maupun perlengkapan dan penjuriannya. Kegiatan inilah yang kemudian dianggap pemicu kebangkitan Arung Jeram di Indonesia.

- EPIC Adventure

Secara komersial wisata Arung Jeram diperkenalkan oleh SOBEK EXPEDITION yang kemudian membuka wisata Arung Jeram di Sungai Ayung Bali, sungai Alas di Aceh , sungai Saadan - Toraja, Sulawesi Selatan dan Citarik Jawa Barat.
Saat ini sudah banyak operator wisata Arung Jeram, baik di Jawa, Bali, Sumatera Barat, Aceh dan Sulawesi Utara. Dengan berkembangnya wisata Arung Jeram ini, maka saat ini Arung Jeram telah menjadi olah raga petualangan sekaligus wisata dan rekreasi keluarga.
Namun pengarungan sungai haruslah disesuaikan dengan kemampuan, ketrampilan dan keadaan alam. Dalam Arung Jeram, keselamatan haruslah tetap menjadi pertimbangan utama.


Sungai berjeram dibagi dalam berbagai tingkat kesulitan (grade), dari Grade I (Termudah) sampai Kelas VI (Unrunable). Seperti juga olah raga petualangan lainya, Arung Jeram juga memiliki 2 macam bahaya utama yaitu bahaya dari diri sendiri (Persiapan dan Perlengkapan) dan bahaya dari alam (Objective Danger).
Bahaya dari diri sendiri dapat dihindari dengan memiliki persiapan yang matang dan perlengkapan yang lengkap. Persiapan dapat dilakukan dengan melatih kemampuan, baik keterampilan maupun ilmu-ilmu pendukung seperti pertolongan pertama kecelakaan dalam medik.
Bahaya dari alam yang terutama adalah sifat dari sungai itu sendiri, maksudnya adalah kita harus benar-benar mengenali keadaan dan situasi karena kondisi setiap sungai dapat berbeda-beda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lompat Tinggi

Lari Jarak Pendek

Fly Boarding